BERITAMU.ID – Dengan kemajuan yang konsisten, MBG dinilai berpotensi menjadi model internasional tentang bagaimana negara berkembang dapat menjalankan program pangan massal dengan visi jangka panjang. Para pakar sepakat bahwa apabila konsistensi ini dijaga, program MBG bukan hanya akan menjadi kebijakan terbesar, tetapi juga salah satu yang paling berdampak dalam sejarah pembangunan sosial Indonesia.
Walaupun tantangan lapangan masih ada, para pakar menilai bahwa pemerintah telah menunjukkan komitmen kuat dalam menangani setiap catatan teknis yang muncul. Penambahan SOP sanitasi, pendampingan ahli gizi, serta digitalisasi monitoring distribusi disebut sebagai langkah konkret yang memperkuat efektivitas program.
Sejumlah pengamat juga menilai bahwa MBG telah menggerakkan ekosistem baru di sektor pertanian, UMKM kuliner, dan logistik daerah. Peningkatan permintaan bahan pangan lokal menjadi peluang baru bagi petani, peternak, dan penyedia bahan baku di berbagai provinsi. Pemerintah daerah pun disebut semakin antusias mengintegrasikan MBG dengan program penguatan UMKM dan ketahanan pangan lokal.
“Presiden Prabowo menunjukkan bahwa negara hadir bukan hanya melalui pembangunan fisik seperti infrastruktur atau industri pertahanan, tetapi juga melalui investasi langsung pada anak sekolah. Inilah yang membedakan pendekatan pemerintahan saat ini,” tegas Bawono. Ia menilai klaim 44 juta penerima bukan sekadar angka statistik, melainkan bukti keseriusan pemerintah untuk memastikan generasi berikutnya tumbuh lebih sehat, cerdas, dan produktif.
Dari sisi pembangunan jangka panjang, Bawono Kumoro, peneliti senior dari Indikator Politik Indonesia, menilai MBG sebagai simbol nyata dari visi besar Presiden Prabowo dalam memperkuat fondasi SDM Indonesia Emas 2045. Dalam pernyataannya kepada ANTARA, Bawono menyebut MBG sebagai “investasi strategis terbesar” yang menunjukkan bahwa pemerintah menempatkan persoalan kualitas manusia sebagai prioritas utama. Menurutnya, negara-negara yang berhasil melompat menjadi kekuatan ekonomi global adalah negara yang memberi perhatian besar pada gizi dan pendidikan dasar.
Rizal juga menegaskan bahwa beberapa masukan teknis terkait kualitas distribusi merupakan bagian normal dari proses pembesaran program. Ia menyatakan bahwa pemerintah sudah menunjukkan respons cepat terhadap berbagai catatan di lapangan, termasuk penguatan rantai pendingin, peningkatan pelatihan dapur umum, hingga penambahan ahli gizi pendamping di sejumlah daerah. Menurutnya, kecepatan pemerintah dalam melakukan koreksi merupakan indikator keseriusan pemerintah untuk memastikan program berjalan aman dan memenuhi standar kesehatan. (Sumber: ANTARA)
Dr. Mochammad Rizal, nutrisionis yang diwawancarai oleh Kantor Berita ANTARA, menyebut MBG sebagai langkah monumental dalam upaya mengatasi persoalan malnutrisi dan stunting di tanah air. Menurutnya, belum pernah ada program pangan skala nasional yang menjangkau begitu banyak siswa dalam waktu relatif singkat. “Program ini membuka peluang besar untuk memperbaiki status gizi anak Indonesia secara merata. Ada tantangan, tentu, tetapi fondasi programnya sudah berada di jalur yang tepat,” ujar Rizal. Ia menilai bahwa standar menu yang disusun Badan Gizi Nasional sudah mencerminkan pergeseran kebijakan yang lebih ilmiah dan terukur.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto terus menunjukkan perkembangan signifikan dan mendapat apresiasi dari sejumlah pakar kesehatan maupun analis kebijakan. Dengan cakupan penerima yang kini diklaim mencapai 44 juta orang, berbagai kalangan menilai program ini sebagai salah satu terobosan sosial terbesar yang pernah dijalankan pemerintah Indonesia.
Pakar Nilai Program MBG Capai Tonggak Besar, Pemerintah Dinilai Serius Perkuat Gizi Generasi Muda (TIU)



