BERITAMU.ID – Pasar kripto global kembali berada di fase tekanan tajam. Harga Bitcoin dilaporkan turun hampir 10% dalam satu pekan, dipicu oleh sentimen takut yang mencengkeram investor dan aksi jual besar-besaran.
The Economic Times
+2
The Economic Times
+2
Seiring kejatuhan Bitcoin, kapitalisasi pasar kripto global juga menyusut secara signifikan — sekitar US$ 1,1 triliun telah hilang dalam 41 hari terakhir.
The Economic Times
Menurut analisis, penurunan ini dipicu oleh likuidasi besar dari posisi berisiko tinggi, penarikan dana besar-besaran dari ETF kripto, dan aksi ambil untung (“profit-taking”) di antara investor.
The Economic Times
Ethereum juga ikut terjun, dengan penurunan sekitar 12% dalam sepekan, sementara altcoin utama lainnya turun lebih dari 16%.
The Economic Times
Salah satu pendorong kuat di balik gelombang ini adalah sentimen makroekonomi yang memburuk — pasar kripto kini sangat sensitif terhadap ekspektasi terhadap kebijakan moneter dan likuiditas global. Aktivitas jual besar-besaran menunjukkan bahwa banyak investor kembali menghindari aset berisiko (“risk-off”) dan memilih melepas eksposur kripto.
Di tengah kondisi yang penuh volatilitas itu, Singapore Exchange (SGX) justru melangkah ke arah sebaliknya dengan ekspansi besar ke pasar derivatif kripto. Divisi derivatif SGX mengumumkan peluncuran kontrak perpetual futures Bitcoin dan Ethereum pada tanggal 24 November 2025.
CoinDesk
+2
The Business Times
+2
Kontrak ini bersifat “tanpa tanggal jatuh tempo” (no-expiry), dan akan menggunakan mekanisme funding rate untuk menjaga agar harga kontrak tetap dekat dengan harga indeks yang menjadi referensi.
The Business Times
+1
SGX menyatakan bahwa struktur ini memberikan fleksibilitas tinggi bagi investor, sekaligus menggabungkan standar clearing dan margining yang kuat ala pasar derivatif tradisional.
PR Newswire
+1
Sebagai acuan harga, SGX akan merujuk pada iEdge CoinDesk Crypto Indices untuk Bitcoin dan Ethereum — indeks yang banyak digunakan institusi dalam menentukan nilai acuan pasar kripto.
CoinDesk
Beberapa bank dan platform kripto besar menyambut baik langkah SGX ini. Patrick Yeo dari DBS Bank mengatakan bahwa perpetual futures ini akan membantu institusi menambah eksposur kripto tanpa harus membeli koin fisik, dan dengan efisiensi modal lebih baik dibandingkan spot trading.
CoinDesk
Gracie Lin dari OKX Singapura menambahkan bahwa produk ini menghadirkan referensi harga yang transparan dan dirancang untuk jangka panjang, yang sangat dibutuhkan oleh investor institusi.
CoinDesk
Peluncuran ini dipandang sebagai langkah strategis SGX untuk menjembatani dunia keuangan tradisional (“TradFi”) dan ekosistem kripto. Dengan menyediakan platform derivatif yang teregulasi dan jelas, SGX berharap menarik lebih banyak institusi untuk berpartisipasi dalam pasar kripto dengan cara yang lebih aman dan sistematis.
PR Newswire
Namun, tiba di tengah pasar yang diliputi ketidakpastian tidaklah mudah. Peluncuran produk baru seperti ini juga bisa meningkatkan aksi leverage dan volatilitas, terutama jika investor institusi mulai menggunakan posisi besar untuk hedging atau spekulasi. Strategi SGX akan diuji dalam konteks saat pasar kripto sedang berada dalam fase eksternal tekanan tinggi.
Hari ini, kripto menghadapi tekanan besar dari sisi pasar fisik — dengan BTC, ETH, dan altcoin utama merosot tajam. Sementara itu, institusi mendapat akses baru ke pasar kripto melalui produk derivatif teregulasi dari SGX, menunjukkan bahwa meski volatilitas tinggi, kripto tetap menjadi arena penting bagi para investor besar. (WUS)



